Berita Terbaru
Loading...
Senin, 17 Januari 2011

Ringtone adzan/Quran

Senin, Januari 17, 2011
       Umumnya orang cenderung mudah menilai orang lain dari aksesoris yg dikenakannya, misalnya; ketika melihat seseorang yang ringtone (nada dering) HPnya lagu dangdut maka dalam benak kita akan berkata; Dasar ini anak…, mentalnya mental dangdut, atau; Dasar umatnya Dewi Persik (ups…) dll yg tidak baik.

       Sebaliknya kalau ada orang yg ringtone Hpnya suara Adzan atau bacaan al-Qur’an yg indah, maka kita akan menilai; Subhanallha…., inilah “orang yang shalih” yang sangat mencintai al-Qur’an, atau; wah ini anak shalih, yang tidak bisa berpisah dari al-Quran, masya Allah….

       Padahal, jika ditinjau dari dalil maka kita akan dapati bahwa; menjadikan lagu dangdut sebagai ringtone itu sebenarnya jauh lebih mulia dan lebih baik dibandingkan menjadikan adzan atau bacaan ayat2 suci al-Qur’an, mengapa ?

Sebab ringtone adalah alat untuk memberi tahu kepada kita bahwa ada seseorang yang sedang menelphon, maka dengan sendirinya kita akan segera mengaktifkan HP yg juga berarti menghentikan bacaan al-Qur’an atau adzan tsb (apalagi jika yg menelphon adalah "orang penting"), ini adalah perbuatan yang tercela, sebab;
1. al-Qur’an diturunkan sebagai pedoman ibadah (QS. Al-Baqarah : 2) bukan untuk yg lain apalagi ringtone.
2. Ketika al-Qur’an dibaca maka kita diwajibkan untuk mendengarkan dan memperhatikannya agar kita dirahmati (QS. Al-A’raf : 204) bukan malah mematikannya.
3. Orang iman ketika dibacakan al-Qur’an maka hatinya akan bergetar dan merasa takut (kepada Allah) serta bertambah keimanannya (QS. Al-Anfal : 2) dan hal ini mustahil terwujud jika berupa ringtone karena belum sempurna dibaca sudah kita hentikan.
4. Membuat bacaan al-Qur’an waqaf (berhenti) pada posisi “waqaf qabih” (waqaf yang jelek karena kalimat belum sempurna diucapkan sudah dihentikan, contohnya; ringtone baru berbunyi Bismil…(dari kalimat Bismillah), sudah kita putus ini sesuatu yg diharamkan oleh para ahli Tajuid.
5. Adzan dikumandangkan hanya untuk memberi tahu telah tiba saatnya shalat, sehingga kita harus segera berwudhu’ dan datang ke Masjid, bukan untuk didengar kemudian diputus.
6. Ketika adzan dikumandangkan kita disunnahkan untuk memperhatikan dan mengulangi ucapan muadzin, hal ini mustahil kita lakukan jika berupa ringtone.
7. Terkadang kita berada di toilet sedang buang hajat sedangkan kita lupa mematikan atau silentkan HP kita sehingga di dalam Toilet dibacakan ayat suci al-Qur’an atau dikumandangkan adzan, suatu perbuatan yang amat tercela.

Kesimpulan;

Mungkin saja niat kita menjadikan al-Qur’an atau adzan sbg ringtone itu adalah niat yang baik dan juga kemudian dinilai baik oleh awamnya manusia, akan tetapi jika ditinjau dari dalil ternyata hal itu adalah perbuatan tercela.

Sebaliknya menjadikan lagu dangdut atau yg lainnya sebagai ringtone(walaupun itu bukan perkara yang baik), namun karena ketika berbunyi langsung kita hentikan guna menjawab telephone maka itu lebih baik dibandingkan menghentikan bacaan al-Qur’an atau adzan secara paksa.

Dan yang harus difahami, bahwa; Penekanan artikel ini adalah, agar sebaiknya bacaan al-Qur’an atau adzan jangan dijadikan ringtone, bukan sebaliknya mempromosikan /menggalakkan agar sedulur semua beralih ke lagu dangdut pop rock dsb, sekali lagi konteks artikel ini hanya focus kepada hukumnya menjadikan bacaan al-Qur’an dan atau adzan sebagai ringtone.

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan tulis pertanyaan, Kritik dan saran anda.