Berita Terbaru
Loading...
Minggu, 09 Januari 2011

KISAH AL-QOMAH

Minggu, Januari 09, 2011
KISAH AL QOMAH (BAGI YANG MERASA MASIH MEMPUNYAI IBU KANDUNG)

Al-Qomah , sebuah kisah seorang pemuda yang gigih beribadah namun kurang perhatian kepada ibundanya

Aban meriwayatkan dari Anas bin Malik rodhiAllohu ‘anhu, berkata Anas :

” Ada pemuda pada zaman Rosulillahi solallohu ‘alaihi wa salam disebut namanya Al-Qomah. Dia adalah seorang pemuda yang gigih dalam beribadah dan besar sodakohnya. Suatu saat dia sakit dengan sangat berat. Dalam keadaan seperti itu istrinya memberitahu Rosulillahi SAW tentang keadaan suaminya yang dalam keadaan naza’ – sakarotul maut.

Rosululloh pun memerintahkan kepada Bilal, Salman, ‘Amar dan Ali RA “ berangkatlah kamu semua menuju Al-Qomah dan lihatlah keadaannya”.

Berangkatlah mereka menuju Al Qomah dan masuk ke rumahnya “ berkatalah laa ilaha il-laAlloh” mereka mengajarkan kalimat itu kepadanya, namun Al Qomah tidak dapat bicara. Ketika keadaan diyakini semakin kritis, mereka mengutus kepada Bilal agar memberikan kabar kepada Rosululloh. “ Apakah Al Qomah masih mempunyai kedua orang tua?” tanya Roasululloh SAW. Mereka menjawab “ bapaknya sudah meninggal sedangkan ibunya sudah sangat tua.

Rosulullohi SAW bersabda kepada Bilal “ hai Bilal, berangkatlah menjumpai ibunya Al-Qomah sampaikan salam dariku dan bertanyalah kepada beliau seandainya mampu agar datang menjumpai saya , namun jika tidak mampu tetaplah di rumah biarlah Rosulillah yang datang ke rumah ibu”. Sesampai Bilal ke rumah ibu Al Qomah dan menyampaikan pesan Rosulillah SAW maka ibu pun menjawab “ Diriku biarlah kepada baginda Rosulillah, besuk pagi saya yang lebih berhak datang menghadap kepada Rosulillah.

Berjalanlah ibu Al-Qomah dengan tongkatnya menuju Rosululloh dan ketika masuk libupun mengucapkan salam, Rosulillah SAW menjawab salamnya. Maka duduklah ibu Al Qomah di hadapan Rosulillah SAW. “ Jujurlah ibu kepadaku , karena apabila ibu berdusta kepadaku maka akan turun wahyu kepadaku, bagaimana keadaan Al-Qomah?

“ Wahai Rosulillah, sesungguhnya Al-Qomah dalam hal mengerjakan solat demikian dan demikian, dan berpuasa demikian dan bersodakoh dengan beberapa dirham yang tidak lagi dapat dihitung berapa timbangannya dan berapa banyaknya” . Rosululloh bertanya kembali “ lalu bagaimana keadaan hubungan ibu dengan Al Qomah ? “ . Ibu Al Qomah menjawab “ Wahai Rosulillah sesungguhnya saya sangat murka kepadanya”. Penuh tanda tanya dalam diri Rosulillah “ mengapa demikian?”. Jawabnya “ sesunggunya Al-Qomah lebih mengutamakan istrinya mengalahkan diriku dan dalam beberapa hal dia menurut kehendak istrinya dan menentangku” .

Rosulullohi SAW bersabda “ murka ibunyalah yang menghalangi lisannya mengucapkan syahadat laa ilaha il-lalloh “ . Kemudian memerintahkan kepada Bilal “ Berangkatlah untuk mengumpulkan kayu bakar yang banyak , akan aku bakar Al qomah” . Ibunyapun bertanya “ wahai Rosulillah dialah anakku, buah hatiku akan engkau bakar dia di depanku, bagaimana mungkin hatiku akan rela ?” . “ Hai ibu Al-Qomah , sesungguhnya siksa Alloh itu lebih berat dan lebih kekal, apabila engkau lebih senang jika Alloh mengampuninya maka ridhoilah dia, demi Alloh tidak manfaat solatnya dan sodakohnya selagi engkau tetap murka kepadanya ” . Maka ibu Al- Qomahpun lalu mengangkat kedua tangannya “ wahai Rosulillah aku persaksikan kepada Alloh yang ada di langit dan engkau wahai Rosulillah dan juga orang hadir di sini bahwa sesungguhnya aku sudah ridho kepada Al-Qomah.

Sesaat ibunya berkata demikian Rosulillah memerintahkan “ hai Bilal berangkatlah dan lihatlah keadaan Al Qomah adakah dia sudah mampu mengucapkan Laa ilaha il-lalloh ?, barangkali ibunya Al Qomah berbicara dengan apa yang berbeda dengan isi hatinya karena malu dengan Rosulillah?”. Bilal pun berangkat dan ketika sampai di pintu rumah terdengarlah Al Qomah mengucapkan Laa ilaha il-lalloh. Ketika masuk ke rumah , Bilal berkata “ wahai kamu semua, sesungguhnya murka seorang ibu menghalangi Al-Qomah untuk mengucapkan syahadat dan sesungguhnya ridhonya telah melepaskan kunci lisannya”. Kemudian Al-Qomah meninggal dunia pada hari itu juga, Rosululloh SAW datang dan memerintahkan kepada para sohabat agar memandikan , mengkafani, dan mensolati. Rosululloh SAW berdiri di tepi kubur dan berkhutbah “ Wahai golongan muhajir dan anshor, barang siapa yang memenangkan istrinya mengalahkan ibunya maka baginya laknat Alloh dan tidak diterima dari orang itu sorfan wa laa ‘adlan yaitu ibadah wajib dan ibadah sunahnya”.

HORMATI ORANG TUAMU SELAGI DIA MASIH HIDUP
JANGAN KAU SAKITI HATINYA

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan tulis pertanyaan, Kritik dan saran anda.