suatu hari si Amat sedang ngobrol ngobrol sama si Parjo, dan mata parjo melihat celana si Amat yang di gulung, dan mulut si Amat yang tak henti henti mengeluarkan asap rokok tingwe nya. kata Pajo, " Mat kamu ini sudah ngaji lama kok celananya masih di gulung sih, masih ngrokok lagi, kamu ini di ragukan lho, nanti kalo mati bingung yang mau nyolati" tanpa buang waktu lagi si Amat langsung buang itu rokok dan langsung ambil gunting dan di potong itu celana di depan mata si Parjo. " Jo Ajzklhkhr sudah ingetin Amat" ternyata Amat bisa sadar, insaf, dan tobat melalui nasehat si Parjo.
si Parjo di mata si Amat adalah seorang pemuda yang baru insyaf/ngaji dan faham. si Parjo baru ngaji sendirian saja karna kedua orang tuanya belum mau ikut ngaji, dan jarak rumah si Parjo ke tempat sambung sangat jauh sekali sekitar 5km dan jalan kaki atau naik sepeda ontel.dan di mata si Amat Parjo ini pemuda yang bersih dari dosa dosa.
hikmah yang kudapat dari cerita ini adalah: sama nasehatnya tapi beda hasilnya, tergantung siapa yang menyampaikanya. *para pengurus/mubalig/pengatur sudah menasehati si Amat, tapi hasilnya nihil, karna menurut si Amat, Amat sudah pernah melihat sisi buruk para pengurus/mubalig/pengatur tersebut. *sedangkan kalau si Parjo walaupun hanya rukyah biasa, tapi lebih beryoni di mata si Amat, karna si Amat belum pernah melihat Parjo melakukan pelanggaran.
"UNDUR MA QILA WALA TANDUR MAN QOLA"
Lihatlah apa yang di ucapkan, Jangan melihat siapa yang mengucapkan.ok!!!
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan tulis pertanyaan, Kritik dan saran anda.
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.