Berita Terbaru
Loading...
Sabtu, 08 Januari 2011

UNDUR MAA QIILA WALA TANDUR MAN QOOLA

Sabtu, Januari 08, 2011
       Jangan melihat siapa yang berkata, tapi lihatlah apayang di katakan, ni terjadi di pedalaman sumatra, seorang pemuda bernama Amat berusia sekitar 17th, dia sudah ngaji sejak cabe rawit, namun dalam perjalanan waktu dan saat puber atau masa mencari jati diri si Amat mulai ingin coba coba pacaran, merokok, dan celananya belum mau di potong di atas mata kaki, tapi dia rajin menggulung ujung celananya. Perbahan pada perilaku si Amat ternyata tak luput dari pantauan para pengurus, mubalig, dan pengatur. sehingga dalam acara pengajian pun sering di singgung dan di nasehatkan bab larangan larangan dan bab pelanggaran. Namun si Amat gak ambil pusing alias cuek habis, menurutnya yang penting Amat gak sampai zina, apalagi yang nasihatin Amat juga pernah nglakuin hal yang sama, Amat kan pernah lihat belangnya atau sisi buruknya si pengurus/mubalig/pengatur itu. *Naudzubillah mindalik jangan di tiru perbuatan si Amat di atas.*
       suatu hari si Amat sedang ngobrol ngobrol sama si Parjo, dan mata parjo melihat celana si Amat yang di gulung, dan mulut si Amat yang tak henti henti mengeluarkan asap rokok tingwe nya. kata Pajo, " Mat kamu ini sudah ngaji lama kok celananya masih di gulung sih, masih ngrokok lagi, kamu ini di ragukan lho, nanti kalo mati bingung yang mau nyolati" tanpa buang waktu lagi si Amat langsung buang itu rokok dan langsung ambil gunting dan di potong itu celana di depan mata si Parjo. " Jo Ajzklhkhr sudah ingetin Amat" ternyata Amat bisa sadar, insaf, dan tobat melalui nasehat si Parjo. 
       si Parjo di mata si Amat adalah seorang pemuda yang baru insyaf/ngaji dan faham. si Parjo baru ngaji sendirian saja karna kedua orang tuanya belum mau ikut ngaji, dan jarak rumah si Parjo ke tempat sambung sangat jauh sekali sekitar 5km dan jalan kaki atau naik sepeda ontel.dan di mata si Amat Parjo ini pemuda yang bersih dari dosa dosa. 
       hikmah yang kudapat dari cerita ini adalah: sama nasehatnya tapi beda hasilnya, tergantung siapa yang menyampaikanya. *para pengurus/mubalig/pengatur sudah menasehati si Amat, tapi hasilnya nihil, karna menurut si Amat, Amat sudah pernah melihat sisi buruk para pengurus/mubalig/pengatur tersebut. *sedangkan kalau si Parjo walaupun hanya rukyah biasa, tapi lebih beryoni di mata si Amat, karna si Amat belum pernah melihat Parjo melakukan pelanggaran.

"UNDUR MA QILA WALA TANDUR MAN QOLA"
Lihatlah apa yang di ucapkan, Jangan melihat siapa yang mengucapkan.ok!!!
Posting Lebih Baru
Previous
This is the last post.

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan tulis pertanyaan, Kritik dan saran anda.